Ada berbagai metode dalam bercocok tanam menggunakan teknik hidroponik, salah satunya adalah rakit apung. Jika Anda belum pernah melakukan sebelumnya namun ingin mencoba, pada kali ini akan dijelaskan mengenai cara membuat hidroponik rakit apung skala produksi. Tentu saja cara yang akan dijelaskan di sini sangat mudah dilakukan asalkan benar-benar mengikuti langkah demi langkah secara teliti.
Seperti kita ketahui, bercocok tanam sudah menjadi hobi yang cukup banyak digemari saat ini. Sayangnya, tidak semua orang memiliki lahan luas untuk menanam. Oleh sebab itu, metode hidroponik hadir sebagai solusi atas masalah tersebut. Semakin lama, peminat metode ini semakin tinggi hingga muncul berbagai macam variasi, salah satunya adalah rakit apung.
Cara Membuat Hidroponik Rakit Apung Skala Produksi
Satu hal yang perlu diperhatikan ketika ingin membuat rakitan apung ini adalah menggunakan bahan kuat. Oleh sebab itu, pastikan Anda benar-benar memahami langkah-langkah berikut ini secara detail. Terlebih lagi jika ingin membuat rakitan skala produksi, artinya pemilihan harus diperhatikan agar tidak mengalami kegagalan dalam proses pembuatannya. Untuk lebih lengkapnya, silakan simak langkah-langkah berikut ini.
- Menyiapkan baja ringan
Langkah pertama adalah mempersiapkan baja ringan. Baja ini kemudian akan digunakan sebagai rangka dasar seperti tiang, usuk bagian bawah, serta penahan samping. Ada berbagai macam baja ringan, namun pada pembuatan kali ini sangat disarankan menggunakan baja ringan kanal C. Setidaknya Anda membutuhkan sekitar 6 lonjor dengan panjang 6 meter masing-masing.
- Menambahkan reng
Selanjutnya, rangka dasar tersebut harus dilakukan penguatan. Caranya adalah menggunakan reng. Reng berfungsi memperkuat penyangga, khususnya pada bagian bawah sehingga rakitan akan menjadi lebih kokoh. Setidaknya dibutuhkan sekitar 8 lajur reng pada setiap 1 meter lebar bak. Untuk ukuran lain, silakan sesuaikan dengan perbandingan tersebut. Sebaiknya gunakan galvalum karena secara harga jauh lebih murah dibandingkan bahan kayu.
- Menambahkan papan
Dua langkah di atas adalah membuat fondasi dasar. Ketika kerangka utama tersebut sudah selesai, maka langkah berikutnya adalah menambahkan papan supaya permukaan menjadi lebih rata. Nantinya papan tersebut akan ditaruh di bagian dasar, tepatnya di atas reng serta seluruh bagian samping. Mengenai pemilihannya, ada banyak jenis papan bisa dipilih seperti papan kayu, GRC, atau triplek.
- Menambahkan terpal
Terpal bisa dikatakan sebagai salah satu elemen terpenting dalam pembuatan rakit apung. Hal tersebut karena terpal memegang peran sebagai penahan air. Oleh karena itu, pastikan terpal yang dipilih benar-benar berkualitas baik. Pilih terpal dengan karakter tebal serta tahan dari panas. Untuk setiap rakit berukuran 2×1 meter setidaknya membutuhkan sekitar 3×2 meter terpal.
- Pompa venturi
Terakhir, setelah semua langkah di atas berhasil dilakukan, berikutnya adalah memasang pompa venturi. Pompa tersebut berfungsi untuk menjaga sirkulasi air. Dibandingkan jenis pompa lainnya, venturi memang dirasa paling efektif karena dapat melakukan aerasi pada larutan nutrisi. Setidaknya Anda membutuhkan 2 pompa, dipasang pada ujung kanan serta ujung kiri.
Setelah dipasang pompa, gunakan Styrofoam untuk menyangga tanaman. Harganya cukup terjangkau serta praktis dibawa. Jika memungkinkan, sebaiknya pilih Styrofoam dengan kerapatan tinggi seperti Styrofoam buah.
Itulah tadi beberapa cara membuat hidropnik rakit apung skala produksi dengan mudah. Kalaupun tidak ingin menggunakan skala produksi, Anda bisa sedikit mengurangi beberapa alat dan bahan sesuai kebutuhan, sebagai contoh hanya ingin digunakan menanam keperluan pribadi saja. Yang jelas, Anda perlu mengetahui prinsip umumnya terlebih dahulu baru kemudian mengenai skala bisa disesuaikan.