Metode bercocok tanam hidroponik kian diminati banyak orang, baik hanya sebatas menyalurkan hobi ataupun guna keperluan komersial. Terdapat beberapa jenis hidroponik, salah satu yang paling populer dan banyak digunakan para petani adalah drip system atau sistem tetes. Cara membuat hidroponik sistem drip ini selain mudah dilakukan, peralatannya pun juga mudah didapatkan.
Pada dasarnya hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa media tanah, melainkan memanfaatkan air sebagai medianya. Sementara cara kerja sistem tetes ini adalah meneteskan larutan nutrisi di akar tanaman guna menjaga kelembapannya. Langsung saja berikut ini bahan dan langkah membuatnya!
Bahan yang Diperlukan
Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan, diantaranya:
- Pot tanaman ukuran 15 cm
- Ember yang dapat menampung air sebanyak 5 galon beserta penutupnya
- Pompa submersible beserta fitting berduri
- Pisau
- Tabung irigasi polythylene atau polytube dengan ukuran sama seperti ukuran pompa
- Tabung spaghetti
- Media tumbuh
- Pasak serta dripper
Langkah Membuat Drip System
Setelah seluruh peralatan telah siap, selanjutnya ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk mulai membuatnya.
- Lubangi tutup ember dengan diameter 1 inci di samping lubang pot tanaman. Pastikan pot dapat masuk ke dalam lubang tutup ember
- Lanjutkan melubangi di dekat tepi tutupnya
- Letakkan pompa di bawah ember, pasang polytube di kepala berduri pompa submersible
- Pasang polytube ke lubang yang terletak dekat dengan lubang pot
- Masukkan kabel powerpompa di lubang lainnya
- Masukkan kurang lebih 2 galon larutan nutrisi ke dalam ember dan tutup rapat
- Potong bagian ujung polytube dengan menyisakan kurang lebih 6 inci di atas tutup ember
- Buat lubang kembali kurang lebih 2 inci dari ujung jalur irigasi polytube
- Hubungkan tabung spaghetti dengan pipa irigasi
- Hubungkan pasak dengan dripper di ujung tabung spaghetti lain
- Benamkan ujung atas tabung spaghetti menggunakan pisau, agar nantinya bagian ini memiliki tekanan sehingga larutan nutrisi dapat mengalir dengan baik
- Tanam tumbuhan di lubang yang telah dibuat dan nyalakan pompa agar dapat mengalirkan larutan nutrisi
- Tak lupa untuk mengganti atau mengisi ulang larutan nutrisi setiap 7 hingga 10 hari, sehingga tanaman selalu dalam kondisi segar
Selain Cara Membuat Hidroponik Sistem Drip, Inilah Jenis Sistem Irigasi Tetes
Terdapat 2 jenis sistem irigasi tetes hidroponik, apa saja?
- Sistem Irigasi Tetes Sirkulasi
Metode irigasi ini juga kerap disebut dengan recovery drip, dimana merupakan penggunaan kembali larutan nutrisi tanaman yang telah diserap oleh akar. Akar tanaman yang kondisinya telah basah akan kembali ke reservoir untuk proses resirkulasi, dan proses ini terjadi secara berulang kali.
- Sistem Irigasi Tetes Non-Sirkulasi
Disebut sebagai sistem non-recovery drip, dimana metode ini menggunakan media air atau larutan nutrisi bagi tanaman. Namun larutan nutrisi tidak akan didaur ulang untuk digunakan kembali dalam reservoir, karena pemberian nutrisi akan dilakukan melalui siraman dan tetesan air yang dilakukan secara teratur.
Kelebihan dan Kekurangan Cara Membuat Hidroponik Sistem Drip
Selain cara pembuatan, Anda juga perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan dari hidroponik sistem tetes.
Kelebihan
- Tanaman bisa mendapatkan suplai nutrisi dan air terus menerus yang langsung menuju akar tanaman
- Penggunaan air serta nutrisi lebih efisien
- Biaya pembuatan relatif murah
Kekurangan
- Penggunaan bak penampung dapat membuat nutrisi dan air cepat hilang terserap tanaman, menguap, ataupun tertahan di media
- Jika media tanam terlalu padat, oksigen lebih sulit didapatkan
Demikianlah cara membuat hidroponik sistem drip untuk pemula yang dapat langsung dipraktekkan. Perhatikan langkah demi langkah di atas, agar dapat berhasil membuat drip system ini. Bagaimana, sudah siap untuk mencoba?